WELCOME...............!!!!

^_^ AINI PLANOLOGI'S BLOG ^_^
JAGALAH BUMI KITA DARI TANGAN-TANGAN MANUSIA TAK BERTANGGUNG JAWAB

Sabtu, 07 Agustus 2010

Walter Christaller (Teori Tempat Sentral)

REVIEW AND CRITICAL
Selama ini, pemerintah maupun masyarakat khususnya planner mengalami kesulitan dalam suatu perencanaan wilayah. setiap perencanaan pembangunan suatu wilayah terkait erat terhadap berbagai aspek yang bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan setiap waktunya. Salah satu aspek yang dinamis, yaitu pertumbuhan masyarakat yang sangat pesat di negara berkembang seperti Negara Indonesia ini. Seorang planner dalam menentukan pembangunan suatu wilayah harus menentukan pula aksesibilitas terhadap pusat pelayanan ataupun hal lain yang berkaitan dengan penentuan lokasi agar menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, planner harus mengetahui teori-teori lokasi sebagai landasan perencanaan agar mempermudah dalam menentukan perencanaan suatu wilayah. Teori-teori lokasi tersebut digunanakan planner sebagai dasar pemikiran sebelum dilanjutkan ke proses analisis.
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006:77). Saat ini terdapat tiga teori klasik yang masih relevan dan menjadi acuan bagi para planner, yaitu Teori Sewa Tanah (Von Thunen), Teori Aglomerasi (A. Weber) serta Teori Tempat Sentral (Walter Chritaller). Ketiga teori tersebut sampai saat ini masih dijadikan dasar pemikiran dan pengembangan teori-teori lokasi baru oleh planner dalam merencanakan pengembagan suatu wilayah.
Dari ketiga teori tersebut, teori tempat sentral dianggap sebagai perbaikan dari kedua teori sebelumnya, karena cenderung paling relevan dan lebih banyak berdampak positif bagi masyarakat maupun lingkungan. Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller pada tahun 1933 di jerman tengah. Awalnya christaller mengamati perkembangan kota dengan susunan yang teratur atau adanya suatu hirarki perkotaan. Kemudian, berdasarkan pengamatannya tersebut christaller melakukan analisis mengenai pusat pelayanan dan terlihat pula adanya hirarki dari pusat-pusat pelayanan.
Model teori christaller berbentuk segi enam atau sarang lebah yang di tiap pusatnya terdapat pusat pelayanan. Besar kecilnya masing-masing pusat pelayanan tergantung besarnya heksagonal. Heksagonal terbesar mempunyai pusat yang paling besar, begitu pula sebaliknya. Maka,pusat pelayanan terbesar tersebut bisa melayani konsumen di pusat-pusat yang lebih kecil, namun pusat yang lebih kecil tidak dapat melayani pusat pelayanan yang besar karena wilayahnya tercakup pada pusat pelayanan yang kecil. Selain itu, pusat pelayanan yang besar tersebut bisa mensuplai barang/jasa ke wilayah cakupannya yang luas, namun untuk bahan bakunya dipasok dari pusat pelayanan yang lebih kecil. Selain itu, luas pemasaran minimal sangat tergantung pada tingkat kepadatan penduduk pada wilayah heksagonal tersebut. Makin tinggi kepadatan penduduk makin kecil wilayah pemasaran minimal, begitu pula sebaliknya misalnya, wilayah pemasaran (thereshold) minimal itu adalah radius 5 km. Maka, tidak boleh ada pusat pelayanan untuk komoditas yang sama dalam ruang threshold karena salah satu dari pusat pelayanan tersebut akan gulung tikar atau pun keduanya gulung tikar yang kemudian akan muncul pusat pelayanan baru.
Menurut penulis, teori christaller masih banyak memiliki kelemahan dan terlalu idealis untuk diterapkan saat ini secara utuh dalam suatu wilayah di negara manapun. Teori christaller tidak bisa seutuhnya diterapkan dalam perencanaan suatu wilayah karena pada teori ini tidak memperhatikan perkembangan kota yang cenderung dinamis. Namun, pada teori christaller pertumbuhan kota terlihat statis, padahal semakin berkembang suatu kota maka otomatis akan terjadi pula perluasan kota yang disebabkan adanya perkembangan penduduk dan perkembangan kegiatan manufaktur sektor perdagangan jasa dan barang yang melayani pasar nasional. Sedangkan, di teori christaller pusat pelayanan hanya berada di titik heksagonal dan hanya melayani pasar regional.
Teori ini juga tidak bisa menjelaskan bagaimana suatu kota hanya memiliki satu pusat pelayanan jenis barang atau jasa tertentu. Padahal, pada kenyataanya jika suatu pusat pelayanan jenis barang A dibangun di suatu tempat, maka disekitar wilayah tersebut akan tumbuh pula pusat pelayanan jenis barang atu jasa yang sama karena melihat pasar yang menguntungkan. Maka dengan adanya beberapa pusat pelayanan di suatu tempat, para produsen tidak bisa main harga dan masyarakat pun merasa di untungkan.
Selain itu teori tempat sentral juga tidak melihat dan memperhatikan keadaan topografi suatu tempat. Padahal ketinggian dataran setiap wilayah berbeda, ada yang berada di dataran tinggi dan ada pula yang berada di dataran rendah. Dengan perbedaan tersebut, maka kemudahan aksesibilitas terhadap pusat pelayanan setiap wilayah berbeda atau gerakan pembeli tidak sama dan tidak dapat dilakukan ke segala arah.
Disamping itu, teori ini juga menganggap daya beli mayarakat di setiap wilayah sama dan tersebar di seluruh wilayah. padahal belum tentu kebutuhan setiap masyarakat di setiap wilayah sama. Suatu masyarakat di daerah tertentu bisa saja tidak menyukai atau membutuhkan barang tersebut karena beberapa alasan, misalnya sudah tidak merasa butuh, sudah terpenuhi dan lain-lain.
Namun, meskipun teori walter Christaller ini masih banyak kelemahan dan kekurangan, teori ini masih relevan dalam menjelaskan sistem dan hirarki kota-kota dalam suatu perencanaan wilayah. Terutama untuk menentukan suatu pusat pelayanan industri.

5 komentar:

  1. assalamu'alaikum kak..
    sebelumny terimakasih untuk materi ny kak :)
    kalo boleh kenal, mau ga kk invite pin bbm 582C1888? saya planologi 15 di Universitas Bung Hatta Padang. pengen aja jalin silahturahmi sm kakak, mana tau bisa share seputar kuliah kan.. hehe thankyou sebelumnnya kak :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Maaf... Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau ada ke bohongan sy sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Biarlah Orang pada ngomong itu musrik hanya tuhan yg tau. mungkin ini salah satu jalan rejeki sy. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang. Amin

    BalasHapus
  4. sands casino | Slots | Play at Sandia Casino
    Play at Sandia Casino and win real money playing online 샌즈 카지노 회원가입 Slots at Sandia Casino! We have over 70 000 games, hundreds of amazing slots, the hottest

    BalasHapus

Powered By Blogger